Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja
bersama untuk menyelesaikan makalah ini. dimana makalah ini merupakan salah
satu dari tugas mata kuliah ,yaitu “Komunikasi dalam Praktik Kebidanan” . Tidak
lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
Makassar,
9 February 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
2.
Rumusan Masalah
3.
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Komunikasi Efektif
2.
Unsure – Unsure Yang Membangun
Komunikasi
3.
Komponen Komunikasi
4.
Proses Komunikasi
5.
Factor Yang Mempengaruhi
Komunikasi
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kadang-kadang
apa yang kita inginkan orang lain tahu maksud kita, tetapi pada kenyataannya
tidak semua atau orang yang kita harapkan mengerti. Contohnya: seorang ibu
hamil 5 bulan dan kehamilannya merupakan yang pertama, ia mencoba meminta
sesuatu dengan mengatakan pada suaminya “saya mau mangga”. Dibayangan sang ibu
adalah suaminya akan membelikan mangga muda dan ia akan memakan dengan
nikmatnya.
Sang ibu
berpikir bahwa suaminya akan mengerti dengan mangga yang diinginkannya dan
tidak perlu diberitahu mangga yang bagaimana yang harus dibeli sang suami.
Kemudian sang suami membelikan mangga dan menyerahkannya. Ibu marah karena
suaminya tidak membelikan mangga yang diinginkannya dan mengatakan suami tidak
perhatian. Kemudian Suami berpikir apakah saya salah membelikan mangga ya!!
Melihat kejadian di atas, bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita sering mempersepsikan apa yang kita inginkan pasti orang lain juga sama persepsinya. Begitu juga jika kita berhadapan dengan pasien maka yang perlu kita tanyakan apakah yang dimaksud pasien sama dengan yang kita pikirkan. Karena persepsi yang salah dapat menyebabkan seseorang menjadi tegang, tidak suka, tidak nyaman dan tidak puas. Untuk itu perlunya kita memahami persepsi agar orang menjadi senang, bahagia dan puas.
Dengan demikian, maka menjadi keharusan adanya media yang menjebatani hal tersebut, yaitu komunikasi. Dalam dunia kebidanan dikenal dengan Komunikasi dan Konseling Kebidanan.
Melihat kejadian di atas, bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita sering mempersepsikan apa yang kita inginkan pasti orang lain juga sama persepsinya. Begitu juga jika kita berhadapan dengan pasien maka yang perlu kita tanyakan apakah yang dimaksud pasien sama dengan yang kita pikirkan. Karena persepsi yang salah dapat menyebabkan seseorang menjadi tegang, tidak suka, tidak nyaman dan tidak puas. Untuk itu perlunya kita memahami persepsi agar orang menjadi senang, bahagia dan puas.
Dengan demikian, maka menjadi keharusan adanya media yang menjebatani hal tersebut, yaitu komunikasi. Dalam dunia kebidanan dikenal dengan Komunikasi dan Konseling Kebidanan.
Komunikasi
adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan nonverbal. Segala
perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih.frase
dua atau lebih perlu ditekankan ,karena sebagian literatur menyebut istilah
komunikasi intrapersonal,yakni komunikasi diri sendiri. Komunikasi terjadi jika
setidaknya suatu sumber membangkitkan respons pada penerima melalui penyampaian
suatu pesan dalam bentuk tanda atau symbol,baik bentuk verbal atau bentuk
nonverbal,tanpa harus memastikan terlebih dulu bahwa kedua pihak yang
berkomunikasi punya suatu sistemsimbol yang sama.Komunikasi efektif terjadi
apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan
baik atau sama oleh komunikan,sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Seperti
yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari yang
namanya komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi
secara langsung salah satunya adalah dengan cara bertemu dan bertatap muka
secara langsung sedangkan komunikasi secara tidak langsung bisa melalui
perantara orang ketiga yang menyampaikan pesan nantinya. Hal ini pasti selalu
ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi sifat manusia itu sendiri adalah
makhluk social yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri melainkan perlunya
interaksi dengan manusia lainnya. Salah satu bentuk konkret dari interaksi ini
adalah komunikasi tersebut. Namun dalam pembahasan yang ada di dalam makalah
ini adalh mengenai komunikasi efektif dalam konteks manajemen dan pemerintahan.
2.
Rumusan Masalah
a.
Apa yang
dimaksud komunikasi efektif ?
b.
Apa unsure –
unsure dalam membangun komunikasi efektif ?
c.
Apa komponen
komunikasi ?
d. Bagaimana Proses Komunikasi ?
e.
Faktor
yang Mempengaruhi Komunikasi ?
3. Tujuan
a.
Mengetahui
tentang komunkasi yang efektif !
b.
Mengetahui
unsure – unsure yang membangun komunikasi efektif !
c.
Mengetahui
Komponen – komponen Komunikasi !
d.
Mengetahui
Bagaimana Proses Komunikasi !
e.
Mengetahui
Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi !
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Komunikasi efektif
Komunikasi
sebagai kata benda (noun), communnication, berarti :
a. pertukaran simbol, pesan-pesan yang
sama dan informasi;
b. proses pertukaran antara individu
melalui sistem simbol-simbol yang sama;
c. seni untuk mengekspresikan gagasan;
dan
d. ilmu pengetahuan tentang pengiriman
informasi (Stuart, 1983).
Beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa pakar :
Beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa pakar :
1) William Albig : komunikasi adalah
proses pengoperan lambang-lambang yang berarti antara individu. (Communication
is the prosses of transmitting meoninfull symbols between individuals – buku
public opinion).
2) Wilbur Schram : dalam uraiannya “How
Communication Work” mengatakan komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu kata
communio atau common. Bilamana kita mengadakan komunikasi itu berarti
membagikan informasi …. agar si penerima maupun si pengirim sepaham atas suatu pesan
tertentu. (communication comes from latin, communio = common when we
communication are the sender tuned together for a particular message). Jadi
esensi komunikan adalah menemukan dan memadukan si penerima dan si pengirim.
3) Onong Uchyana Effendy : dalam bukunya
komunikasi : teori dan praktik mengatakan, komunikasi hakekatnya adalah proses
penyimpanan pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan.
4) Bennard Berelson dan Gary A.
Steinner (1964:527) mendefinisikan komunikasi : ”communication: the transmission
of information, ideas, emotions, skills, etc. by the uses of symbol…”
komunikasi adalah transmisi
informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan atau proses
transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi).
Dari beberapa pengertian diatas ada dua nilai :
Dari beberapa pengertian diatas ada dua nilai :
·
informasi,
berupa lambang, gambaran –> jadi stimulans;
·
persuasy,
proses pemindahan, hendak mencapai satu sasaran sedangkan : pesan atau message
adalah wujud dan proses pengoperannya.
Secara
ontologis kebenaran yang hakiki, komunikasi adalah perhubungan atau proses
pemindahan dan pengoperan arti, nilai, pesan melalui media atau lambang-lambang
apakah itu bahasa lisan, tulisan ataupun isyarat.
Secara aksiologis, komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari komunikator kepada komunikan.
Komunikator (stimulus) —— memberikan rangsangan kepada komunikan.
- Sikap, ide, pemahaman, suatu pesan dapat dimengerti baik komunikator dan komunikan.
Secara epictomologis, komunikasi bertujuan merubah tingkah laku, merubah pola pikir, atau sikap orang lain. Untuk dapat membangun kebersamaan : mencapai ide yang sama demi satu tujuan yang sama.
Paradigma Lasswell (Haroid D. Laswell)
Untuk memahami komunikasi dengan menjawab pertanyaan :
Who says what in which channel yo whom with what effect ?
- Siapa (mengatakan? komunikator, pengirim atau sumber)
- Apa message : pesan, ide, gagasan)
- Dengan saluran mana? (media channel dan sarana)
- Kepada siapa (komunikan, penerima, alamat)
- Dengan hasil/dampak apa? (effect à hasil komunikasi)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Komunikasi adalah : seni penyampaian informasi (peran, message, ide,sikap atau gagasan) dari komunikator untuk merubah serta permohonan yang dikehendaki komunikator.
Secara aksiologis, komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari komunikator kepada komunikan.
Komunikator (stimulus) —— memberikan rangsangan kepada komunikan.
- Sikap, ide, pemahaman, suatu pesan dapat dimengerti baik komunikator dan komunikan.
Secara epictomologis, komunikasi bertujuan merubah tingkah laku, merubah pola pikir, atau sikap orang lain. Untuk dapat membangun kebersamaan : mencapai ide yang sama demi satu tujuan yang sama.
Paradigma Lasswell (Haroid D. Laswell)
Untuk memahami komunikasi dengan menjawab pertanyaan :
Who says what in which channel yo whom with what effect ?
- Siapa (mengatakan? komunikator, pengirim atau sumber)
- Apa message : pesan, ide, gagasan)
- Dengan saluran mana? (media channel dan sarana)
- Kepada siapa (komunikan, penerima, alamat)
- Dengan hasil/dampak apa? (effect à hasil komunikasi)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Komunikasi adalah : seni penyampaian informasi (peran, message, ide,sikap atau gagasan) dari komunikator untuk merubah serta permohonan yang dikehendaki komunikator.
Komunikasi
efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan perubahan sikap pada
orang yang terlihat dalam komunikasi.Tujuan komunikasi efektif adalah memberi
kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima
sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan
melatih menggunakan bahasa non verbal secara baik. Ada beberapa pendapat para
ahli mengenai komunikasi efektif, antara lain :
a. Menurut Jalaluddin dalam bukunya
Psikologi Komunikasi (2008:13) menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai
dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap,
meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu
tidakan.
b. Johnson, Sutton dan Harris (2001:
81) menunjukkan cara-cara agar komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka,
komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas
role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran
yang relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada komunikasi efektif untuk
proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu
proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan sarana lain agar bisa
berlangsung dan mencapai hasil yang efektif.
c.
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp (2001) mengatakan bahwa
komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy)
yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap
komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan
komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa.
d.
Onong Uchjana Effendy ,Komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun
tidak langsung (melalui media).
e. Analisis
Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell
Sat, 10/11/2007 – 6:54pm — Rejals Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold
Lasswell. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan
siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau
hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?).
(Lasswell 1960).
f.
Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir,
memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar
membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan
oleh komunikator.
g. Gerald R. Miller,
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan
niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.
h. Everett M. Rogers,
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau
banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
i.
Carl I. Hovland, Komunikasi adalah suatu proses yang
memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan
lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
j.
New Comb, Komunikasi adalah
transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari
sumber kepada penerima.
k. Bernard Barelson &
Garry A. Steiner, Komunikasi adalah proses transmisi informasi,
gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol,
kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
l.
Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak
saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan
komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan
dan pembangkitan balasannya.
2.
Unsure – Unsure Dalam Membangun Komunikasi
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar
manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3
unsur yaitu : pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan) dan
pesan itu sendiri. Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula
komunikasi yang lebih sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu : Source
(pengirim), Message (pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver
(penerima).
a. Komunikator
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.
Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.
Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari
·
satu orang;
·
banyak orang dalam pengertian lebih dari satu
orang;
·
massa.
b. Komunikan
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator ditujukan.
Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan.
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator ditujukan.
Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan.
c. Pesan
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) :
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) :
·
oral (komunikasi yang dijalin secara lisan);
·
written (komunikasi yang dijalin secara
tulisan).
Pesan bersifat non verbal (non verbal communication) :
Pesan bersifat non verbal (non verbal communication) :
·
gestural communication (menggunakan sandi-sandi
à bidang kerahasiaan)
d.
Saluran komunikasi & media komunikasi
Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
Terdapat dua cara :
Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
Terdapat dua cara :
·
non mediated communication (face to face),
secara langsung;
·
dengan media.
e.
Efek komunikasi
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan :
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan :
·
kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu);
·
afektif (sikap seseorang terbentuk) dan
·
konatif (tingkah laku, hal yang membuat
seseorang bertindak melakukan sesuatu).
f.
Umpan balik
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar peran.
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar peran.
Komunikasi
mempunyai dasar sebagai berikut: niat,minat, pandangan, lekat, dan libat.
Ø Niat
menyangkut:
· Apa yang akan disampaikan
· Siapa sasaranya
· Apa yang akan dicapai
· Kapan akan disampaikan
Ø Minat,
ada dua factor yang mempengaruhi yaitu:
· Factor obyektif: merupakan rangsang
yang kita terima
· Fakto subyektif: merupakan factor yang
menyangkut diri si penerima stimulus
Ø Pandangan,
merupakan makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran,menafsirkan
informasi yang diterima tergantung pada pendidikan,pekerjaan, pengalaman dan
kerangka piker seseorang.
Ø Lekat,
merupakan informasi yang disimpan oleh si penerima.
Ø Libat,merupakan
keterlibatan panca indra sebanyak-banyaknya.
3. Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi, yaitu :
Komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi, yaitu :
a. komponen komunikan; Seseorang dapat
dan akan menerima pesan apabila dalam kondisi sebagai berikut:
·
Pesan
komunikasi benar-benar dimengerti oleh penerima pesan
·
Pengambilan
keputusan dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan
·
Pengambilan
keputusan dilakukan secara sadar untuk kepentingan pribadinya
·
Mampu
menempatkan baik secara mental atau fisik
b. komponen komunikator; Komunikasi dapat
berjalan efektif bila : adanya kepercayaaan dalam diri komunikator (self
credibility) dan kepercayaan kepada komunikator mencerminkan pesan yang
diterima komunikan dianggap benar serta sesuai kenyataan dan daya tarik komunikator
(source attractiviness).
c. komponen pesan; Pesan dapat berupa
nasehat, bimbingan, dorongan, informasi dll. Pesan dapat disampaikan lisan
maupun non verbal.
d. komponen umpan balik. Merupakan
respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang diterimanya. Umpan
balik dapat digunakan untuk mengukur besarnya informasi yang diterima dibandingkan
dengan yang diterima.
4. Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana
komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya.
Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif
(sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).Proses komunikasi, banyak melalui
perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
a. Penginterprestasian, yang
diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proses komunikasi tahap 1 bermula sejak motif komunikasi muncul hingga
akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan
rasakan ke dalam pesan – masih abstrak. Proses penerjemahan motif komunikasi ke
dalam pesan disebut interpreting.
b. Penyandian, tahap ini masih ada
dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan akal
budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi
manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi : merubah pesan abstrak
menjadi konkret.
c. Pengiriman, proses ini terjadi ketika
komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan
peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
d. Perjalanan, terjadi antara komunikator dan
komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
e. Penerimaan, tahapan ini ditandai dengan
diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
f.
Penyandian balik, tahap ini terjadi pada diri
komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi
sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
g. Penginterpretasian, tahap ini terjadi pada
komunikan, sejak lambang komuikasi berhasil diurai dalam bentuk pesan.
Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif :
Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif :
1) Perspektif psikologis
Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal.
Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal.
2) Perspektif mekanis
Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal/non verbal. Komunikasi ini dibedakan :
Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal/non verbal. Komunikasi ini dibedakan :
·
Proses
komunikasi primer
Adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media.
Adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media.
·
Proses komunikasi sekunder
Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media pertama.
·
Proses
komunikasi linier
Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
·
Proses
komunikasi sirkular
Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya proses komunikasi: Komunikasi bersifat dinamis, tahapan proses komunikasi bermanfaat untuk analisis, proses komunikasi dapat terhenti setiap saat, pesan komunikasi tidak harus diterima, tindak komunikasi merupakan indikasi komunikasi.
Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya proses komunikasi: Komunikasi bersifat dinamis, tahapan proses komunikasi bermanfaat untuk analisis, proses komunikasi dapat terhenti setiap saat, pesan komunikasi tidak harus diterima, tindak komunikasi merupakan indikasi komunikasi.
5. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Komunikasi sering mengalami gangguan
sehingga proses komunikasi tidak seperti yang diharapkan. Banyak hal yang dapat
mempengaruhi komunikasi diantaranya :
a. Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
b. Ikatan dengan kelompok atau grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
c. Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
d. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
e. Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/ situasi. Faktor situasi ini adalah :
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/ situasi. Faktor situasi ini adalah :
1) Faktor ekologis (iklim atau kondisi
alam);
2) Faktor rancangan dan arsitektural
(penaataan ruang);
3) Faktor temporal, misal keadaan emosi
;
4) Suasana perilaku, misal cara berpakaian dan
cara berbicara;
5) Teknologi;
6) Faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur
sosial dan karakteristik sosial individu;
7) Lingkungan psikososial yaitu
persepsi seseorang terhadap lingkungannya;
8) Stimuli yang mendorong dan memperteguh
perilaku.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Komunikasi merupakan landasan bagi profesi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan karena tugas bidan adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Proses komunikasi merupakan suatu penyampaian pesan, ide, atau lambing kepada
orang lain agar dapat mencapai persepsi yang sama sesuai dengan yang
dikehendaki oleh komunikator. Tujuan berkomunikasi adalah memudahakan dan
melancarkan pencapaian tujuan. Unsure dasar komunikasi terdiri atas
komunikator, pesan, saluran komunikasi, metode komunikasi,
komunikan,lingkungan, dan umpan balik.
Komunikasi
telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga
untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu :
pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan) dan pesan itu sendiri.
Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih
sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu : Source (pengirim), Message
(pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima).
2. Saran
Sebagai
seorang bidan, komunikasi adalah hal yang sangat penting dan merupakan kunci utama
keberhasilan seorang bidan.Sebaiknya dalam berkomunikasi dengan klien, seorang
bidan harusnya menjaga etika dan penampilannya dalam menghadapi
kliennya.Menjaga hak-hak priabdi dan hak-hak orang lain.Menghormati,menjaga
perasaan klien, dengan melihat kondisi ekonominya.Menjaga rahasia klien.
DAFTAR
PUSTAKA
M.Taufik
Juliane. 2010 , Komunikasi Terapeutik Dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan .
Jakarta Selatan : Salemba Medika
Suryani,
S.Kp, MHSc . 2005 , Komunikasi Terapeutik:Teori dan Praktik . Jakarta :EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar